Penanaman Modal dari Tabungan Sebagai Investasi
Semangat berinvestasi sedang melanda Indonesia dalam dua dekade terakhir ini. Apalagi sejumlah produk investasi personal banyak sudah yang diluncurkan, dengan nilai investasi awal yang terbilang terjangkau.
Hasrat berinvestasi tersebut semakin kuat berkat peran para perencana keuangan independen, yang jumlahnya juga semakin besar dan dukungan media dalam menginformasikan buah pikiran para perencana keuangan tersebut ke publik.banyak yang perlu diketahui sebelum berinvestasi.
Namun demikian, walau arus informasi soal investasi sudah terbilang banyak, masih saja banyak orang yang salah kaprah dengan mitos-mitos seputar kegiatan ini. Semakin parah karena mereka kemudian bertanya kepada orang yang sesungguhnya tidak kompeten di bidang investasi.
Jadi, berinvestasi sebetulnya bukan untuk semua orang.
Dengan alasan sebagai berikut:
Tidak punya tabungan. Kalau Anda tidak mempunya tabungan, lupakan ide soal investasi. Mengapa? Karena Anda dapat kehilangan uang dengan berinvestasi. Kalau Anda tidak punya tabungan sepeser pun, yang Anda simpan di tabungan atau dalam bentuk deposito, saat uang yang Anda investasikan hilang, lalu bagaimana? Tabungan ini yang dalam bahasa para perencana keuangan disebut sebagai dana darurat. Jadi, penuh dulu kebutuhan mendasar Anda yang bisa mengkover pengeluaran Anda selama beberapa saat.
Berhenti menabung untuk investasi.
Kalau biasanya Anda menabung satu juta rupiah setiap bulan, lalu mengalihkan dana tersebut untuk investasi, well, strategi keuangan pribadi Anda salah besar. Seyogyanya, untuk berinvestasi gunakan uang yang tersisa setelah kewajiban-kewajiban Anda – termasuk kewajiban menabung – terselesaikan.
Penanaman Modal dari Tabungan Sebagai Investasi
Itu sebabnya jenis investasi – sebagai alat – seharusnya dapat fleksibel. Tidak paham investasi. Jangan jadikan investasi layaknya membeli kucing dalam karung. Artinya, Anda harus benar-benar paham soal investasi yang ingin Anda danai. Hal-hal seperti bagaimana cara kerja investasi, perbandingannya dengan investasi lain, sampai hal-hal mendasar seperti izin yang dimiliki penyelenggara investasi, juga harus Anda ketahui.
Percaya kata teman. Apakah Anda ingat kata pepatah ‘uang tidak kenal teman’?
Nah, jadikan kata pepatah itu sebagai dasar untuk tidak serta merta mempercayai usul teman soal investasi. Selama ini masih banyak orang yang masuk ke suatu instrumen investasi hanya karena teman yang lain sudah. Karena pada kenyataannya banyak hal yang berperan dalam soal untung dan rugi, walaupun jenis investasinya sama. Belum lagi kalau ternyata hal tersebut merupakan penipuan berkedok investasi, di mana teman juga tak kurang banyak yang terjebak oleh penipuan.