Peran dan Karakter Manusia dalam Interaksi dengan Alam

Peran dan Karakter Manusia dalam Interaksi dengan Alam 


Manusia secara biologis tergolong dalam homo sapiens. Manusia adalah makhluk yang paling canggih, paling sempurna, karena memiliki kelebihan dibanding makhluk-makhluk hidup lainnya. Manusia memiliki bentuk fisik, fungsi tubuh serta karakteristik pertumbuhan tubuh yang berbeda dengan mahluk lainnya. Dengan kualitas kelebihannya inilah manusia dapat tumbuh dan berkembang menguasai alam. Pada manusia dikenal dengan kata pertumbuhan dan perkembangan. Keduanya ini memiliki perbedaan. Istilah pertumbuhan digunakan untuk menunjukkan perubahan pada fisik biologis. Manusia sebelum terbentuk menjadi individu baru akan mengalami tahap-tahap pertumbuhan yang dimulai pada bulan pertama hingga bulan ke sembilan kehamilan. Sementara istilah perkembangan digunakan untuk menunjukkan adanya perubahan pada aspek psikologis.

Secara psikologis manusia mengalami perkembangan karakter seperti berikut :

1. Fase bayi dan kanak-kanak,
2. Fase anak-anak, Fase remaja, Fase dewasa,
3. Fase setengah baya, dan
4. Fase usia tua. Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia baik berupa benda hidup, benda mati, benda nyata ataupun abstrak, termasuk manusia lainnya, serta suasana yang terbentuk karena terjadinya interaksi di antara elemen-elemen di alam tersebut.

Faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan hidup diantaranya yaitu komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik yaitu zat-zat yang tidak memiliki sifat-sifat kehidupan tetapi diperlukan oleh lingkungan makhluk hidup, seperti : air, tanah, dsb. Sementara komponen abiotik yaitu zat-zat yang memiliki sifat-sifat kehidupan. Sumber alam biotik mempunyai kemampuan memperbanyak diri atau bertambah. Misalkan : tumbuhan dapat berkembang biak dengan biji atau spora, dan hewan-hewan menghasilkan keturunannya dengan telur atau melahirkan. Manusia sedikit demi sedikit mulai menyesuaikan diri pada alam lingkungan hidupnya maupun komunitas biologis di tempat mereka hidup.

Perubahan alam lingkungan hidup manusia tampak jelas di kota-kota, dibanding dengan pelosok dimana penduduknya masih sedikit dan primitif. Berkenaan dengan hubungan manusia dengan alam, terdapat empat paham yaitu :

a. Paham Determinisme Paham ini berpandangan bahwa populasi manusia dengan perkembangan kebudayaannya ditentukan oleh kondisi alam. Meskipun manusia dipandang sebagai makhluk yang dinamis, mobilitasnya tetap dibatasi dan ditentukan oleh kondisi alam di permukaan bumi.

b. Paham Posibilisme Paham ini berpendapat bahwa alam lingkungan sebagai faktor yang berpengaruh terhadap kehidupan manusia, tidak lagi dipandang sebagai faktor yang menentukan. Manusia dengan kemampuan budayanya dapt memilih kegiatan yang cocok sesuai dengan kemungkinan dan peluang yang diberikan oleh alam lingkungannya, telah dipandang aktif sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.   Dalam paham posibilisme, manusia mempunyai peranan penting dalam mengontrol kehidupannya dan berhak menentukan proses produksi yang dipilihnya.

c. Paham Optimisme Teknologi Kemajuan dan penerapan teknologi telah membawa kemajuan pemanfaatan sumber daya alam bagi kepentingan pembangunan yang menjadi penopang kesejahteraan umat manusia. Oleh karena itu, teknologi sebagai perantara dalam pengolahan sumber daya alam dan memenuhi kebutuhan manusia. Teknologi dengan penerapannya bukan lagi sebagai alternatif, melainkan telah menjadi keyakinan yang menjamin hidup dalam kehidupan manusia. Selanjutnya mereka mengarah kepada ketergantungan teknologi sehingga mereka tidak percaya terhadap adanya Tuhan.

d. Paham Keyakinan Ketuhanan Paham ini mengembangkan IPTEK dengan disertai oleh iman dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Karena manusia menyadari yang berkuasa di alam semesta ini adalah Tuhan dan kewajiban manusia adalah untuk memelihara dan mengembangkannya.

 Perubahan alam lingkungan hidup manusia akan berpengaruh baik secara positif ataupun negatif. Berpengaruh bagi manusia karena manusia mendapatkan keuntungan dari perubahan tersebut, dan berpengaruh tidak baik karena dapat dapat mengurangi kemampuan alam lingkungan hidupnya untuk menyokong kehidupannya. Manusia merupakan komponen biotik lingkungan yang memiliki kemampuan berfikir dan penalaran yang tinggi. Disamping itu manusia memiliki budaya, pranata sosial dan pengetahuan serta teknologi yang makin berkembang. Peranan manusia dalam lingkungan ada yang bersifat positif dan ada yang bersifat negatif. Peranan manusia yang bersifat negatif adalah peranan yang merugikan lingkungan.

Kerugian ini secara langsung atau pun tidak langsung timbul akibat kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, peranan manusia yang bersifat positif adalah peranan yang berakibat menguntungkan lingkungan karena dapat menjaga dan melestarikan daya dukung lingkungan. Peranan Manusia yang bersifat negatif terhadap lingkungan antara lain sebagai berikut:

 a. Eksploitasi yang melampaui batas sehingga persediaan Sumber Daya Alam makin menciut (depletion)

b. Punah atau merosotnya jumlah keanekaan jenis biota

c. Berubahnya ekosistem alami yang mantap dan seimbang menjadi ekosistem binaan yang tidak mantap karena terus menerus memerlukan subsidi energi

d. Berubahnya profil permukaan bumi yang dapat mengganggu kestabilan tanah hingga menimbulkan longsor

e. Masuknya energi bahan atau senyawa tertentu ke dalam lingkungan yang menimbulkan pencemaran air, udara, dan tanah. hal ini berakibat menurunnya kualitas lingkungan hidup.
Pencemaran dapat menimbulkan dampak negatif pada lingkungan dan terhadap manusia itu sendiri.

Peran Manusia yang menguntungkan lingkungan antara lain:

a. Melakukan eksploitasi Sumber Daya Alam secara tepat dan bijaksana terutama SDA yang tidak dapat diperbaharui;

b. Mengadakan penghijauan dan reboisasi untuk menjaga kelestarian keaneka jenis flora serta untuk mencegah terjadinya erosi dan banjir;

c. Melakukan proses daur ulang serta pengolahan limbah agar kadar bahan pencemar yang terbuang ke dalam lingkungan tidak melampaui nilai ambang batasnya;

d. Melakukan sistem pertanian secara tumpang sari atau multi kultur untuk menjaga kesuburan tanah. Untuk tanah pertanian yang miring dibuat sengkedan guna mencegah derasnya erosi serta terhanyutnya lapisan tanah yang mengandung humus;

e. Membuat peraturan, organisasi atau undang-undang untuk melindungi lingkungan dan keanekaan jenis makhluk hidup.