Mencegah Hujan Asam



Mencegah Hujan Asam


Mencegah hujan asan dapat dilakukan dengan cara teknis oleh pelaku industri dan pemegang kekuasaan.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh berbagai sumber, seperti pada saya terdahulu yaitu pencemaran udara oleh kejadian kebakaran hutan, emisi pabrik di daerah industry, emisi CO2 dari kendaraan, gas sulfida yang diakibatkan penguraian dan pembusukan bahan organic gas beracun tersebut berakumulasi di atmosphere dan terbawa air hujan. Terjadilah hujan asam.

Hujan asam sebagai salah satu permasalahan yang serius terhadap lingkungan perlu diatasi secara terpadu dengan membuat inovasi maupun formula peralatan industri yang mampu menetralisir polutan sebelum sampai ke udara dan bereaksi dengan oksigen di udara. Penggunaan Flue gas desulfurization (FGD) mampu menetralisir belerang sebelum sampai ke udara merupakan salah satu cara yang cukup populer dilakukan saat ini, di negera-negara maju seperti Amerika Serikat dan Negara maju lainnya. 

Salah satu caranya adalah menggunakan bahan bakar yang kandungan bahan pencemar minim, dan menghindari terbentuknya zat pencemar pada saat terjadinya pembakaran, menangkap zat pencemar dari gas buangan dan penghematan energi.

 -Penggunaan Bensin Dengan kandungan Belerang Rendah Bahan bakar bervariasi dalam kandungan belerangnya. Masalahnya ialah sampai saat ini Indonesia sangat tergantung dengan minyak bumi dan batubara, sedangkan minyak bumi merupakan sumber bahan bakar dengan kandungan belerang yang tinggi.
- Penggunaan gas alam akan mengurangi emisi zat pembentuk asam, akan tetapi kebocoran gas ini dapat menambah emisi metan.
-Usaha lain mencegah hujan asam  yaitu dengan menggunakan bahan bakar non-belerang misalnya metanol, etanol dan hidrogen. Akan tetapi penggantian jenis bahan bakar ini haruslah dilakukan dengan hati-hati, jika tidak akan menimbulkan masalah yang lain. Misalnya pembakaran metanol menghasilkan dua sampai lima kali formaldehide daripada pembakaran bensin. Zat ini mempunyai sifat karsinogenik (pemicu kanker).