Materi Paling Hitam Di Dunia

Materi Paling Hitam Di Dunia

 Hitam adalah hitam, kan? Tidak begitu, masih ada materi paling hitam di dunia ini. Menurut sebuah tim pakar NASA yang kini sedang mengembangkan benda hitam- lebih hitam dari dari materi yang ada di lapangan yang akan membantu para ilmuwan menditeksi benda yang belum atau sulit dilihat. Bahan berbasis nanoteknologi sekarang sedang dikembangkan oleh tim yang terdiri dari 10 pakar di NASA Goddard Space Flight Pusat di Greenbelt, Md,

 Benda yang lebih/paling hitam itu adalah lapisan tipis dari nanotube karbon berdinding multi Yang berupa tabung berongga kecil yang terbuat dari karbon murni sekitar 10.000 kali lebih tipis dari sehelai rambut manusia. Nanotube tersebut memiliki banyak kegunaan potensial, terutama dalam elektronik dan bahan yang sulit/canggih karena sifat listrik yang unik dan kekuatan yang luar biasa. Namun dalam aplikasinya,

NASA tertarik menggunakan teknologi untuk membantu menekan berkas cahaya yang memiliki cara yang menarik dari memantul dari komponen alat yang dapat menganggu keakuratan pengukuran. Dikatakan oleh pakar di NASA tersebut "Ini adalah teknologi yang menawarkan banyak manfaat" yang menilai efektivitas di lapangan Radiometer untuk Penilaian Carbon (ORCA), instrumen-generasi berikutnya yang dirancang untuk mengukur fotosintesis yang berlangsung di perairan/ laut. " Ini sekitar 10 kali lebih baik daripada cat yang hitam  yang biasanya digunakan oleh perancang di NASA untuk membatasi cahaya liar, katanya.

Teknologi ini dikembangkan karena kemampuan super dalam proses penyerapan. Nanotube sendiri dikemas secara vertikal seperti karpet. Perbedaan kecil antara tabung menyerap 99,5 persen dari cahaya. Deng an kata lain, sangat sedikit foton tercermin dari lapisan-karbon nanotube, yang berarti bahwa cahaya liar tidak dapat memantulkan permukaan dan mengganggu cahaya yang benar-benar ingin diukur.

 Mata manusia dapat melihat materi paling hitam karena hanya sebagian kecil dari cahaya me Kepala tim pakar di NASA mengatakan bahwa bahan berbasis nanoteknologi baru yang 10 kali lebih efektif daripada cat hitam digunakan oleh pengembang instrumen untuk menyerap cahaya liar, yang dapat mengkontaminasi data ilmiah. Sampel di sebelah adalah cat hitam biasanya digunakan untuk menekan cahaya liar dalam instrumen; sampel di sebelah kanan adalah bahan nanotube baru. Karbon Nanotube yang berdinding banyak yang merupakan tabung berongga kecil tersebut terbuat dari karbon murni sekitar 10.000 kali lebih tipis dari sehelai rambut manusia.